Jumat, 08 Mei 2015

Niat Untuk Berbuat Baik Mendapat Pahala

Oleh

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَـا ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَـا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى ، قَالَ : «إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْـحَسَنَاتِ وَالسَّيِّـئَاتِ ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ، كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِـهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهُ اللّـهُ عَزَّوَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّـئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ؛ كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِهَـا فَعَمِلَهَا ، كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً ». رَوَاهُ الْـبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ فِـيْ صَحِيْحَيْهِمَـا بِهَذِهِ الْـحُرُوْفِ

Dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Azza wa Jalla . Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allâh menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allâh tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menuliskannya sebagai satu kesalahan.” [HR. al-Bukhâri dan Muslim dalam kitab Shahiih mereka]

TAKHRIJ HADITS :
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhâri (no. 6491), Muslim (no. 131 [207]) dan Ahmad (I/310, 361).

Hadits-hadits yang semakna dengan hadits di atas banyak sekali. Di antaranya sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Allâh Azza wa Jalla berfirman kepada para malaikat :

إِذَا أَرَادَ عَبْدِيْ أَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً ؛ فَلَا تَكْتُبُوْهَا عَلَيْهِ حَتَّى يَعْمَلَهَـا ، فَإِذَا عَمِلَهَا فَاكْتُبُوْهَا بِمِثْلِهَا ، وَإِنْ تَرَكَهَا مِنْ أَجْلِـيْ فَاكْتُبُوْهَا لَهُ حَسَنَةً ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً فَلَمْ يَعْمَلْهَا فَاكْتُبُوْهَا لَهُ حَسَنَةً ؛ فَإِذَا عَمِلَهَا فَاكْتُبُوْهَا لَهُ بِعَشْرِ أَمْثَالِـهَا إِلَى سَبْعِمِائَةٍ

Jika hamba-Ku berniat melakukan kesalahan, maka janganlah kalian menulis kesalahan itu sampai ia (benar-benar) mengerjakannya. Jika ia sudah mengerjakannya, maka tulislah sesuai dengan perbuatannya. Jika ia meninggalkan kesalahan tersebut karena Aku, maka tulislah untuknya satu kebaikan. Jika ia ingin mengerjakan kebaikan namun tidak mengerjakannya, tulislah sebagai kebaikan untuknya. Jika ia mengerjakan kebaikan tersebut, tulislah baginya sepuluh kali kebaikannya itu hingga tujuh ratus (kebaikan).’”[1]

Dalam riwayat Muslim, disebutkan:

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِذَا تَـحَدَّثَ عَبْدِيْ بِأَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً ؛ فَأَنَا أَكْتُبُهَا لَهُ حَسَنَةً مَا لَـمْ يَعْمَلْ ، فَإِذَا عَمِلَهَا فَأَنَا أَكْتُبُهَا بِعَشْرِ أَمْثَالِـهَا ، وَإِذَا تَـحَدَّثَ بِأَنْ يَعْمَلَ سَيِّـئَةً ، فَأَنَا أَغْفِرُهَا لَهُ مَا لَـمْ يَعْمَلْهَا ، فَإِذَا عَمِلَهَا فَأَنَا أَكْتُبُهَا لَهُ بِمِثْلِهَا. وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَتِ الْـمَلَائِكَةُ : رَبِّ ، ذَاكَ عَبْدُكَ يُرِيْدُ أَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً (وَهُوَ أَبْصَرُ بِهِ) فقَالَ : اُرْقُبُوْهُ ، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوْهَا لَهُ بِمِثْلِهَا ، وَإِنْ تَرَكَهَا فَاكْتُبُوْهَا لَهُ حَسَنَةً ، إِنَّمَـا تَرَكَهَا مِنْ جَرَّايَ. وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا أَحْسَنَ أَحَدُكُمْ إِسْلَامَهُ فَكُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِعَشْرِ أَمْثَالِـهَا إِلَـى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ ، وَكُلُّ سَيِّـئَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِمِثْلِهَا حَتَّى يَلْقَى اللهَ.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ’Jika hamba-Ku berniat mengerjakan kebaikan, maka Aku menuliskan baginya satu kebaikan selagi ia tidak mengerjakannya. Jika ia sudah mengerjakannya, Aku menuliskan baginya sepuluh kali kebaikannya itu. Jika ia berniat mengerjakan kesalahan, maka Aku mengampuninya selagi ia tidak mengerjakannya. Jika ia sudah mengerjakan kesalahan tersebut, maka Aku menulisnya sebagai satu kesalahan yang sama.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Para malaikat berkata, ’Wahai Rabb-ku, itu hamba-Mu ingin mengerjakan kesalahan –Dia lebih tahu tentang hamba-Nya-.’ Allâh berfirman, ’Pantaulah dia. Jika ia mengerjakan kesalahan tersebut, tulislah sebagai satu kesalahan yang sama untuknya. Jika ia meninggalkan kesalahan tersebut, tulislah sebagai kebaikan untuknya, karena ia meninggalkan kesalahan tersebut karena takut kepada-Ku.’” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Jika salah seorang dari kalian memperbaiki keislamannya, maka setiap kebaikan yang dikerjakannya ditulis dengan sepuluh kebaikan yang sama hingga tujuh ratus kali lipat dan setiap kesalahan yang dikerjakannya ditulis dengan satu kesalahan yang sama hingga ia bertemu Allâh.”[2]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ : اَلْـحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِـهَا إِلَـى سَبْعِ مِئَةِ ضِعْفٍ. قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ ، فَإِنَّهُ لِـيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِـيْ...

Setiap perbuatan anak Adam dilipatgandakan; satu kebaikan dengan sepuluh kebaikan yang sama hingga tujuh ratus kali lipat. Allâh Azza wa Jalla berfirman, ’Kecuali puasa, karena ia milik-Ku dan Aku yang membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku ...’”[3]

Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :

يَقُوْلُ اللهُ : مَنْ جَاءَ بِالْـحَسَنَةِ ، فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِـهَا وَ أَزِيْدُ ، وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ ، فَجَزَاؤُهُ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ، أَوْ أَغْفِرُ.

Allâh berfirman, ‘Barangsiapa mengerjakan kebaikan, ia berhak atas sepuluh kebaikan yang sama dan Aku tambahkan (kebaikan kepadanya). Dan barangsiapa mengerjakan kesalahan, balasannya ialah kesalahan yang sama atau Aku mengampuninya.’” [4]

Dan dari Anas Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda :

مَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ، كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً ، فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا ، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّـئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ، لَـمْ تُكْتَبْ شَيْئًا فَإِنْ عَمِلَهَا ، كُتِبَتْ سَيِّـئَةً وَاحِدَةً.

Barangsiapa menginginkan kebaikan kemudian tidak mengerjakannya, maka satu kebaikan ditulis untuknya. Jika ia mengerjakan kebaikan tersebut, maka sepuluh kebaikan ditulis baginya. Dan barangsiapa menginginkan kesalahan kemudian tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis apa-apa baginya. Jika ia mengerjakan kesalahan tersebut, maka ditulis satu kesalahan baginya.[5]

SYARAH HADITS :
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Wahai saudaraku –semoga Allâh memberikan petunjuk kepada kita semua-, lihatlah betapa sempurna kelemahlembutan Allâh Azza wa Jalla ! Renungilah untaian kalimat-kalimat ini. Sabda beliau : عِنْدَهُ (di sisi-Nya) mengisyaratkan perhatian Allâh terhadap amalan hamba. Kata : كَامِلَةً (sempurna) berfungsi sebagai penegas dan menunjukkan perhatian Allâh yang besar terhadapnya.

Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang keburukan yang diniatkan oleh seorang hamba namun ditinggalkannya : كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً (Maka Allâh Azza wa Jalla mencatatnya sebagai satu kebaikan sempurna). Beliau menguatnya dengan kata "Kamilah" (sempurna). Sedangkan jika ia tetap melakukan keburukan itu, maka Allâh mencatatnya sebagai satu keburukan. Di sini, kecilnya balasan dikuatkan dengan kata "wahidah" (satu) bukan dengan kata "kaamilah"..”[6]

Hadits-hadits di atas menjelaskan tentang penulisan kebaikan dan kesalahan, serta penulisan terhadap keinginan mengerjakan kebaikan dan kesalahan. Jadi, di sini ada empat point :

Pertama : Mengerjakan Kebaikan
Balasan kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali hingga tujuh ratus kali kebaikan bahkan sampai tak terhingga. Pelipatgandaan satu kebaikan menjadi sepuluh, berlaku bagi seluruh kebaikan. Ini ditunjukkan oleh firman Allâh Azza wa Jalla , yang artinya, "Barangsiapa berbuat kebaikan, maka dia mendapatkan balasan sepuluh kali lipat amalnya.” (al-An’âm/6:160)

Adapun balasan yang lebih dari sepuluh kali lipat diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki Allâh Azza wa Jalla . Allâh Azza wa Jalla berfirman, "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allâh seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji. Allâh melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allâh Maha luas, Maha Mengetahui.” (al-Baqarah/2:261)

Ayat ini menunjukkan bahwa infak di jalan Allâh dilipatgandakan hingga tujuh ratus kali lipat.

Diriwayatkan dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu , ia mengatakan, “Ada seseorang datang dengan membawa untanya yang sudah diberi tali kendali, kemudian orang itu mengatakan, ‘Wahai Rasulullah! Unta ini untuk berjuang di jalan Allâh.’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Pada hari Kiamat, engkau berhak mendapat unta sebanyak tujuh ratus ekor. Semuanya sudah diberi tanda.’”[7]

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu tentang firman Allâh dalam hadits Qudsi, “Kecuali puasa, karena ia milik-Ku dan Aku yang membalasnya,” menunjukkan bahwa pelipatgandaan pahala puasa tidak diketahui kecuali oleh Allâh Azza wa Jalla , karena puasa adalah sabar yang paling baik. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya, "…Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (az-Zumar/39:10)

Pelipatgandaan balasan kebaikan menjadi lebih dari sepuluh itu sesuai dengan kwalitas keislaman seseorang. Hal ini dinyatakan secara tegas dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dan lain-lain. Balasan itu juga sesuai dengan keikhlasan, keunggulan suatu amalan dan kebutuhan.

Kedua : Mengerjakan Kejahatan Atau Keburukan
Satu keburukan ditulis satu keburukan tanpa dilipatgandakan, seperti firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala , yang artinya, "…Dan barangsiapa berbuat kejahatan, maka dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizhalimi).” (al-An’âm/6:160)

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , yang artinya, ”Maka ditulis untuknya satu kesalahan,” menunjukkan bahwa kesalahan tidak dilipatgandakan. Namun terkadang sebuah kesalahan bisa menjadi besar disebabkan kehormatan waktu dan tempat perbuatan buruk itu dilakukan, seperti difirmankan Allâh Subhanahu wa Ta’ala , yang artinya, "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allâh ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allâh pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu...” (at-Taubah/9:36)

Tentang ayat di atas, Qatâdah rahimahullah menjelaskan, ”Ketahuilah ! Kezhaliman di bulan-bulan haram itu lebih besar dosanya daripada di bulan-bulan lainnya, kendati kezhaliman di setiap kondisi itu tetap besar, namun Allâh Subhanahu wa Ta’ala menganggap besar apa yang dikehendaki-Nya.”[8]

Allâh Azza wa Jalla berfirman :

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ

(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah ia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat (fusuq) dan bertengkar (dalam melakukan ibadah) haji...” [al-Baqarah/2:197]

Ibnu ’Umar Radhiyallahu anhuma berkata, ”Fusuq pada ayat di atas maksudnya melakukan perbuatan maksiat; baik dengan berburu atau lainnya (di tanah haram-red).”[9] Dalam kesempatan lain, Ibnu ’Umar Radhiyallahu anhuma juga menjelaskan, ”Fusuq maksudnya melakukan perbuatan maksiat di tanah haram (Makkah).”[10]

Dan Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya, "…Dan siapa saja yang bermaksud melakukan kejahatan secara zhalim di dalamnya (masjidil Haram-red), niscaya akan Kami rasakan kepadanya siksa yang pedih.” [al-Hajj/22:25]

Banyak shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berusaha tidak tinggal di tanah haram (Makkah) karena khawatir berbuat dosa di sana, misalnya, Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu dan ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu. Hal yang sama dilakukan ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz Radhiyallahu anhu .

Sebuah kesalahan terkadang dilipatgandakan balasannya disebabkan pelakunya orang terpandang, banyak tahu tentang Allâh dan dekat kepada-Nya. Oleh karena itu, Allâh Subhanahu wa Ta’ala mengancam akan melipatgandakan balasan kemaksiatan jika dilakukan oleh para hamba pilihan-Nya, padahal Allâh Azza wa Jalla telah menjaga mereka dari kemaksiatan tersebut. Pemberian ancaman ini bertujuan untuk menampakkan betapa agung nikmat Allah Azza wa Jalla kepada mereka yang telah menjaga mereka dari berbagai berbuatan maksiat. Allâh Azza wa Jalla berfirman, yang artinya, "Dan sekiranya Kami tidak memperteguh (hati)mu, niscya engkau hampir saja condong kepada mereka, jika demikian, tentu akan Kami rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan berlipat ganda setelah mati, dan engkau (Muhammad) tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami.” [al-Isrâ'/17:74-75]

Dan Allâh Azza wa Jalla berfirman, yang artinya, "Wahai istri-istri Nabi! Barangsiapa di antara kamu yang mengerjakan perbuatan-perbuatan keji yang nyata, niscaya adzabnya akan dilipatgandakan dua kali lipat kepadanya. Dan yang demikian itu mudah bagi Allâh. Dan barangsiapa di antara kamu (istri-istri Nabi) tetap taat kepada Allâh dan Rasul-Nya dan mengerjakan kebaikan, niscaya Kami berikan pahala kepadanya dua kali lipat dan Kami sediakan rezeki yang mulia baginya. Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemahlembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” [al-Ahzâb/33:30-32]

‘Ali bin al-Husain rahimahullah menafsirkan bahwa keluarga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Bani Hâsyîm juga seperti istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena kedekatan mereka dengan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. [11]

Ketiga: Berniat Mengamalkan Kebaikan
Niat ini ditulis sebagai satu kebaikan sempurna, walaupun pelakunya tidak mengerjakannya, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ibnu ‘Abbas c dan lain-lain. Dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , riwayatkan Muslim disebutkan :

إِذَا تَـحَدَّثَ عَبْدِيْ بِأَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً ؛ فَأَنَا أَكْتُبُهَا لَهُ حَسَنَةً مَا لَـمْ يَعْمَلْ

Jika hamba-Ku berniat ingin mengerjakan kebaikan, maka Aku menulis satu kebaikan baginya.

Zhahir hadits ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan tahadduts yaitu haditsunnafsi (niat) kuat yang disertai ambisi untuk beramal. Jadi, tidak hanya sekedar bisikan hati yang kemudian hilang tanpa semangat dan tekad untuk beramal.[12]

Jika niat sudah disertai perkataan dan usaha, maka balasan sudah pasti diraih dan orang itu sama seperti orang yang melakukan, seperti diriwayatkan dari Abu Kabsyah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda :

إِنَّمَـا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ : عَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالًا وَعِلْمًـا فَهُوَ يَـتَّـقِيْ فِيْهِ رَبَّـهُ وَيَصِلُ فِيْهِ رَحِـمَهُ وَيَعْلَمُ لِلهِ فِيْـهِ حَقًّا ، فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْـمَنَازِلِ.وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ عِلْمًـا وَلَـمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِـّـيَّـةِ يَقُوْلُ : لَوْ أَنَّ لِـيْ مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ ، فَهُوَ بِنِـيَّـتِـهِ فَأَجْرُهُـمَـا سَوَاءٌ , وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالًا وَلَـمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًـا فَهُوَ يَـخْبِطُ فِـي مَالِـهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيْهِ رَبَّهُ وَلَا يَصِلُ فِـيْـهِ رَحِـمَهُ وَلَا يَعْلَمُ للهِ فِـيْـهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْـمَنَازِلِ , وَعَبْدٍ لَـمْ يَرْزُقْـهُ اللهُ مَالًا وَلَا عِلْمًـا فَهُوَ يَقُولُ : لَوْ أَنَّ لِـيْ مَالًا لَعَمِلْتُ فِيْـهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُـمَـا سَوَاءٌ

Sesungguhnya dunia hanyalah diberikan untuk empat orang : (pertama) hamba yang Allâh berikan ilmu dan harta, kemudian dia bertakwa kepada Allâh dalam hartanya, dengannya ia menyambung silaturahmi, dan ia menyadari bahwa dalam harta itu ada hak Allâh. Inilah kedudukan paling baik (di sisi Allâh). (kedua) hamba yang Allâh berikan ilmu namun tidak diberikan harta, dengan niatnya yang jujur ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si fulan.’ Maka dengan niatnya itu, pahala keduanya sama. (ketiga) hamba yang Allâh berikan harta namun tidak diberikan ilmu, lalu ia menggunakan hartanya sewenang-wenang tanpa ilmu, tidak bertakwa kepada Allâh dalam hartanya, tidak menyambung silaturahmi dan tidak mengetahui bahwa dalam harta itu ada hak Allâh. Ini adalah kedudukan paling jelek (di sisi Allâh). Dan (keempat) hamba yang tidak Allâh berikan harta tidak juga ilmu, ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si fulan.’ Maka dengan niatnya itu, keduanya mendapatkan dosa yang sama.”[13]

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , ”Maka pahala keduanya sama,” maksudnya sama dalam hal ganjaran pokok (balasan niat-red) dan tidak sama dalam pelipatgandaan ganjaran. Karena pelipatgandaan balasan kebaikan hanya khusus diberikan bagi orang yang sudah mengerjakannya, bukan yang sekedar meniatkannya. Jika keduanya disamakan dalam segala hal, maka ini tidak sesuai dengan hadits-hadits yang ada. Ini juga ditunjukkan dalam firman Allâh Azza wa Jalla , yang artinya, "Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak ikut berperang) tanpa mempunyai udzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allâh dengan harta dan jiwanya. Allâh melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allâh menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allâh melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa derajat daripadanya, serta ampunan dan rahmat. Allâh Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [an-Nisâ'/4:95-96]

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma dan lain-lain mengatakan, ”Orang-orang yang duduk (tidak ikut perang) yang berbeda satu derajat dengan mujahidin ialah orang-orang yang tidak ikut perang karena mempunyai udzur, sedang orang-orang yang tidak ikut perang tanpa memiliki udzur berbeda banyak derajat dengan para mujahidin.”[14]

Keempat : Berniat Melakukan Keburukan, Tetapi Tidak Dikerjakan
Dalam hadits Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma disebutkan bahwa orang yang berniat melakukan keburukan namun tidak dikerjakannya, maka itu ditulis sebagai satu kebaikan yang sempurna. Hal yang sama disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, Anas bin Malik, dan lain-lain. Dalam hadits Abu Hurairah disebutkan, ”Dia meninggalkan kesalahan tersebut karena takut kepada-Ku.” Ini menunjukkan bahwa yang dimaksudkan dalam hadits itu ialah orang yang mampu mengerjakan kemaksiatan yang ia inginkan namun kemudian ia tinggalkan karena Allâh Azza wa Jalla . Untuk orang seperti ini, pasti dituliskan baginya sebagai kebaikan. Sebab, meninggalkan maksiat karena Allâh Subhanahu wa Ta’ala merupakan amal shalih.

Adapun orang yang berniat mengerjakan maksiat kemudian meninggalkannya karena takut kepada manusia atau karena riya', maka ada yang berpandangan ia tetap disiksa. Karena mendahulukan takut kepada manusia daripada takut kepada Allâh itu hukumnya haram. Begitu juga bermaksud riya’. Jadi, jika seseorang meninggalkan maksiat karena riya’, ia tetap disiksa.

Adapun orang yang berusaha mengerjakan kemaksiatan dengan segenap tenaganya kemudian dihalang-halangi takdir, maka sejumlah ulama menyebutkan bahwa ia disiksa karenanya, sebab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللهَ تَـجَاوَزَ لِأُمَّتِـيْ مَـا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَـمْ يَتَكَلَّمُوْا أَوْ يَعْمَلُوْا بِهِ

Sesungguhnya Allâh memaafkan umatku dari keburukan yang mereka bisikkan ke jiwa mereka selagi mereka tidak mengucapkannya atau mengerjakannya.[16]

Barangsiapa berniat dan mengerahkan kemampuannya untuk mengerjakan kemaksiatan kemudian tidak mampu mengerjakannya, maka ia termasuk orang yang telah mengerjakannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا الْتَقَى الْـمُسْلِمَـانِ بِسَيْفَيْهِمَـا ، فَالْقَاتِلُ وَالْـمَقْتُوْلُ فِـي النَّارِ. فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ! هَذَا الْقَاتِلُ ، فَمَـا بَالُ الْـمَقْتُوْلُ ؟ قَالَ : إِنَّهُ كَانَ حَرِيْصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ

Jika dua orang muslim bertemu dengan pedang masing-masing, maka pembunuh dan yang terbunuh tempatnya di neraka.” Aku (Abu Bakrah) berkata, “Wahai Rasulullah ! Ini (berlaku) bagi pembunuh, bagaimana dengan orang yang dibunuh ?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya ia ingin sekali membunuh sahabatnya tersebut.”[17]

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , yang artinya, “Selagi mereka tidak mengatakannya atau mengerjakannya,” menunjukkan bahwa orang yang berniat melakukan maksiat, jika ia sudah mengutarakan keinginnnya itu dengan lisan, berarti ia berdosa karena ia telah berlaku maksiat dengan salah satu organ tubuhnya, yaitu lidahnya. Ini juga diperkuat dengan hadits yang menjelaskan tentang orang yang berkata, “Seandainya aku mempunyai harta, aku pasti mengerjakan apa yang dikerjakan si fulan (yang bermaksiat kepada Allâh dengan hartanya),” kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kedua-duanya sama dalam dosa”

(Ada sebagian orang berpendapat bahwa dia tidak berdosa dengan sebab mengutarakan keinginan buruknya, selama maksiat yang diinginkan itu tidak berbentuk ucapan haram seperti ghibah, dusta dan lain sebagainya. Mereka berdalil dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

إِذَا تَـحَدَّثَ عَبْدِيْ بِأَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً ؛ فَأَنَا أَغْفِرُهَا لَهُ مَا لَـمْ يَعْمَلْ

Jika hamba-Ku berniat mengerjakan keburukan, maka Aku ampuni dia selama ia belum mengerjakannya

Pendapat ini tidak kuat, karena kalimat tahaddatsa dalam hadits itu maksudnya bisikan hati, bukan ucapan lidah. Ini untuk menggabungkan pengertian hadits ini dengan hadits, “Selagi ia tidak mengatakannya atau mengerjakannya.”

Hadits Abu Kabsyah di atas juga menegaskan hal ini [18] . Karena ucapan seseorang, “Seandainya aku mempunyai harta, aku pasti melakukan perbuatan maksiat dengannya seperti yang dikerjakan si fulan,” (ucapan ini) bukan bentuk maksiat yang diinginkan si pembicara. Dia baru mengutarakan bentuk maksiat yang ia inginkan, yaitu ingin menggunakan harta untuk maksiat, padahal ia tidak mempunyai harta sedikit pun. Jadi, mengungkapkan keinginan melakukan perbuatan maksiat itu diharamkan, bagaimana bisa dimaafkan ? mengatakan keinginan seperti itu diharamkan.)

Bagaimana Jika Niatnya Berbuat Maksiat Melemah ?
Jika niat seseorang hilang dan tekadnya melemah tanpa ada faktor dari dirinya, apakah ia tetap disiksa karena kemaksiatan yang ia inginkan itu atau tidak ? Dalam hal ada dua masalah :

Pertama, Jika keinginan untuk mengerjakan maksiat itu hanya berupa lintasan (bisikan jiwa) yang muncul tanpa digubris oleh pelakunya dan ia tidak membiarkannya dalam hatinya, bahkan ia membencinya dan berusaha menghindarinya, maka keinginan tersebut dimaafkan, tidak berdosa. Keinginan ini seperti waswas jelek yang pernah ditanyakan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ذَلِكَ صَرِيْحُ الْإِيْمَـانِ

Itulah hakikat iman[19]

Ketika Allâh Azza wa Jalla menurunkan firman-Nya :

وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ

“...Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allâh memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengadzab siapa yang Dia kehendaki...” (al-Baqarah/2:284), kaum muslimin merasa resah, karena mereka mengira bisikan-bisikan hati masuk dalam cakupan ayat di atas. Kemudian turunlah ayat sesudahnya, yang diantaranya yaitu firman Allâh Azza wa Jalla :

رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ

... Wahai Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya... [al-Baqarah/2:286]

Ayat ini menjelaskan, apa saja yang tidak sanggup mereka kerjakan maka mereka tidak akan dibebani dan tidak disiksa karenanya.

Kedua : Tekad kuat yang ada di jiwa, terus bergelora dan disenangi pelakunya. Ini juga terbagi ke dalam dua bagian :

1. Sesuatu yang secara khusus merupakan perbuatan hati, misalnya ragu-ragu tentang keesaan Allâh Azza wa Jalla , atau kenabian, atau hari kebangkitan, kekafiran, kemunafikan, atau meyakini ketidakbenaran keesaan Allâh, dan lain sebagainya. Seorang hamba disiksa karena ini semua, ia menjadi murtad, kafir atau munafik.

Tercakup dalam cakupan poin ini adalah seluruh kemaksiatan yang biasanya dikerjakan hati, misalnya mencintai apa saja yang dibenci Allâh, membenci apa saja yang dicintai-Nya, sombong, ujub, dengki, dan buruk sangka kepada seorang muslim tanpa alasan yang benar. Meski ini tidak menjadikannya kafir tapi ia telah melakukan dosa besar.

2. Hal-hal yang bukan termasuk perbuatan hati namun merupakan perbuatan organ-organ tubuh, misalnya zina, mencuri, minum minuman keras, membunuh, menuduh orang baik-baik melakukan zina, dan lain sebagainya jika seseorang terus menerus menginginkan perbuatan tersebut, bertekad mengerjakannya, namun pengaruhnya tidak terlihat sama sekali secara fisik, apakah dia berdosa ? Tentang ini, para Ulama terbagi dua pendapat :

Pendapat pertama, Orang tersebut disiksa. Ibnul Mubârak rahimahullah mengatakan, “Aku pernah bertanya kepada Sufyân rahimahullah , "Apakah seseorang disiksa karena niat dan keinginannya?" Sufyân menjawab, "Jika keinginan tersebut sudah menjadi tekad, maka dia disiksa karenanya.”

Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan ,"Pendapat ini dipilih oleh banyak Ulama ahli fiqih, Ulama hadits dan ahli kalam dari sahabat-sahabat kami dan yang lainnya. Mereka berhujjah dengan firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala , yang artinya, "...Ketahuilah bahwa Allâh mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya...” [al-Baqarah/2:235]

Dan firman Allâh Azza wa Jalla , yang artinya, ""... Tetapi Dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu...” [al-Baqarah/2:225]

Dan mereka juga berhujjah dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

اَلْإِثْمُ مَا حَاكَ فِـيْ صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

Dosa ialah sesuatu yang menggelisahkan di hatimu dan engkau tidak suka hal itu diketahui orang [20]

Mereka menafsirkan kata haddatsa dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

إِنَّ اللهَ تَـجَاوَزَ لِأُمَّتِـيْ مَـا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَـمْ يَتَكَلَّمُوْا أَوْ يَعْمَلُوْا بِهِ

“Sesungguhnya Allâh memaafkan umatku dari apa yang diinginkan jiwanya selagi ia tidak mengatakannya atau mengerjakannya,” dengan lintasan (bisikan) hati.

Mereka berkata, “Maksiat yang disenangi oleh seseorang dan tertanam dalam hati, maka itu termasuk usaha dan perbuatannya. Ia tidak dimaafkan.”

Di antara mereka ada yang berkata, “Di dunia, orang tersebut disiksa dengan kesedihan dan kegalauan.” Ada lagi yang mengatakan bahwa pada hari Kiamat, Allâh menghisabnya karena perbuatan tersebut kemudian memaafkannya. Jadi hukuman orang tersebut ialah dihisab.” Ini diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahua anhu dan ar-Rabi’ bin Anas Radhiyallahu anhu . Itu juga dipilih Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah . Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah berhujjah dengan hadits Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma tentang bisik-bisik. Beliau berkata, “Hadits tersebut tidak berlaku umum, berlaku bagi dosa-dosa yang tidak terlihat di dunia dan bukan waswas di dada.”

Pendapat kedua, orang yang berniat itu tidak disiksa sama sekali hanya karena niatnya. Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, "Pendapat ini dinisbatkan ke Imam asy-Syafi’i rahimahullah. Ini pendapat Ibnu Hamid, salah seorang dari sahabat kami, karena berhujjah dengan keumuman hadits (diatas). Perkataan yang sama diriwayatkan al-Aufi dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu .

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Ibnu ‘Abbâs dalam riwayat Muslim, “Atau Allâh menghapusnya”, maksudnya, perbuatan dosa itu bisa saja ditulis sebagai satu kesalahan untuk pelakunya, atau bisa juga dengan sebab tertentu Allâh Subhanahu wa Ta’ala menghapusnya dari siapa yang Dia kehendaki, misalnya dengan sebab istighfar, taubat, dan mengerjakan kebaikan-kebaikan.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah itu, “Dan tidak ada yang dibinasa kecuali orang yang binasa“, maksudnya, setelah Allâh Subhanahu wa Ta’ala melimpahkan karunia-Nya yang besar dan rahmat-Nya yang luas dengan melipatgandakan balasan kebaikan serta memaafkan kesalahan, maka tidak ada yang binasa kecuali orang yang binasa, yang menjerumuskan dirinya kepada kebinasaan, berani melakukan dosa-dosa, membenci dan menjauhi berbagai amal kebaikan.

FAIDAH-FAIDAH HADITS
1. Kesempurnaan ilmu Allâh Azza wa Jalla . Tidak ada sedikit pun di langit maupun di bumi atau yang lebih dari itu yang lepas dari jangkauan ilmu-Nya, dan tidak ada satu pun yang tersembunyi dari-Nya. Allâh mengetahui apa yang ada dalam hati manusia.

2. Di antara tugas malaikat adalah mencatat kebaikan dan keburukan. Allâh Subhanahu wa Ta’ala telah menugaskan malaikat yang mulia kepada setiap orang, mereka mengetahui dan mencatat apa yang dikerjakannya, Allâh Azza wa Jalla menghitungnya sedang mereka melupakannya.

3. Betapa rahmat Allâh itu sangat luas dan karunia-Nya sangat agung. Allâh Azza wa Jalla tidak melipatgandakan balasan bagi perbuatan buruk seorang hamba serta memaafkan keinginan berbuat jahat (selagi tidak dilaksanakan).

4. Penjelasan tentang karunia Allâh Azza wa Jalla terhadap ummat ini. Karena kalau bukan karena karunianya, maka tidak akan ada yang masuk Surga, sebab perbuatan dosanya lebih banyak daripada kebaikannya.

5. Memberikan semangat dan juga memberian ancaman merupakan metode mendidik terbaik.

6. Menetapkan perbuatan Allâh Azza wa Jalla .

7. Karena karunia dan keadilan Allâh Azza wa Jalla , pahala kebaikan dijadikan berlipat ganda , sedangkan kejelekan dosa tidak dilipatgandakan.

8. Memikirkan berbagai kebaikan menjadi sebab yang bisa mengantar seseorang mengerjakannya.

9. Mengingatkan dan menyadarkan diri sebelum berbuat keburukan dapat mencegah diri darinya.

10. Pengaruh niat dalam perbuatan dan akibatnya.

MARAAJI’:
1. Al-Qur'ânul Karîm dan terjemahnya.
2. Tafsîr ath-Thabari
3. Shahîh al-Bukhâri.
4. Shahîh Muslim.
5. Musnad Imam Ahmad.
6. Sunan Abu Dâwud.
7. Sunan at-Tirmidzi.
8. Sunan an-Nasâ'i.
9. Sunan Ibni Mâjah.
10. Shahiih Ibni Hibbân (at-Ta’lîqâtul Hisân).
11. Syarhus Sunnah lil Baghawi.
12. Mu’jamul Kabîr.
13. Kitâb al-Arba’în an-Nawawiyyah, karya Imam Yahya bin Syaraf an-Nawawi.
14. Jâmi’ul ‘Ulûm wal Hikam, karya Ibnu Rajab al-Hanbali. Tahqiq: Syu’aib al-Arnauth dan Ibrahim Baajis.

Kamis, 07 Mei 2015

kata bijak

150+ Kata Kata Bijak Bahasa Inggris Terbaru dan Artinya

Kata kata bila dirangkai dengan tepat dan sesuai akan mampu menjadi sebuah kalimat yang indah dan enak untuk dibacakan atau didengar orang lain, kalimat yang terangkai tersebut juga bisa menjadi kata kata yang luar biasa dan memiliki arti yang baik bagi yang membaca atau mendengarnya. Biasa kita menyebutnya dengan istilah Kata Bijak. Kata Bijak, dengan rangkaian mutiara kata kata yang indah bertujuan untuk memotivasi, mengajak kebaikan dan juga menjadi cara mencari jalan keluar bagi yang membacanya.
Kata bijak sudah menjadi bagian hidup dari para tokoh dunia, pengarang, artis, pemimpin, bahkan sampai masyarakat. Biasanya juga yang banyak memakai kata mutiara dan bahasa inggris adalah kaum muda modern, agar mereka terkesan bersemangat dalam hidup atau ingin terlihat romantis.
Disini kami menyusun beberapa kata mutiara dan bahasa inggrisnya untuk memudahkan anda menciptakan kata mutiara anda sendiri dan sebagai referensi untuk menciptakan kata kata mutiara anda sendiri. Berikut ini rangkumkan Kata Kata Bijak Bahasa Inggris Terbaru dan Artinya dari kami yang bisa anda jadikan inspirasi dalam kehidupan anda.
#1 – Happy people is not a great man in every way, but one that can find simple things in life and give thanks diligent.
#1 – Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal yang sederhana dalam hidupnya dan rajin mengucap syukur.
#2 – Life is like a piano, white and black. If God play it, all will be a beautiful melody.
#2 – Hidup seperti sebuah piano, berwarna putih dan hitam. Jika Tuhan memainkannya, maka akan menjadi melodi indah.
#3 – Good friends who will not judge each other.
#3 – Sahabat yg baik tidak akan menghakimi satu sama lain.
#4 – Life is a game with obstacles encountered and when there is a chance, we have to seize it.
#4 – Hidup itu permainan dengan rintangan yang dihadapi dan ketika ada kesempatan, kita harus meraihnya.
#5 – Prudence in judging other people’s opinions is the hallmark of mental maturity.
#5 – Kehati-hatian dalam menilai pendapat orang lain adalah ciri kematangan jiwa.
#6 – Real power does not hit hard, but right to the target.
#6 – Kekuatan yang sesungguhnya tidak memukul dengan keras, tetapi tepat sasaran.
#7 – Do not judge a person from what he is doing, because you also have to know the reason why he is did it.
#7 – Jangan menghakimi seseorang dari apa yang dia lakukan, karena anda juga harus tahu alasan kenapa dia melakukannya.
#8 – Only the man who is in the truth is a free man.
#8 – Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang bebas.
#9 – Every dark night is always followed by a beautiful morning.
#9 – Setiap malam yang gelap selalu di ikuti dengan pagi yang indah.
#10 – You do not live at once. You only die once and live every day.
#10 – Anda tidak hidup sekali. Anda hanya mati sekali dan hidup setiap hari.
#11 – You will never know the true answer, before you try.
#11 – Kamu tidak akan pernah mengetahui jawaban yang sebenarnya, sebelum kamu mencoba.
#12 – Tranquility can be found when we are with God.
#12 – Ketenangan bisa kita temukan apabila kita bersama Tuhan.
#13 – If you want the respect of others, then respect yourself first.
#13 – Jika anda ingin dihargai orang lain, maka hargailah diri anda sendiri.
#14 – Nothing is impossible. Anything can happen as long as we believe.
#14 – Tidak ada yang mustahil. Semua bisa terjadi asalkan kita percaya.
#15 – Do not blame your past, because the past will never change.
#15 – Jangan menyalahkan masa lalu anda, karena masa lalu tidak akan pernah berubah.
#16 – Be the good, because God likes goodness.
#16 – Jadilah orang baik, karena Tuhan menyukai kebaikan.
#17 – The more we are grateful, the more happiness we get.
#17 – Semakin banyak kita bersyukur, semakin banyak kebahagiaan yang kita dapatkan.
#18 – Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.
#18 – Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kamu gunakan untuk mengubah dunia.
#19 – Courage is not the absence of fear. Brave man is not a man who no feel afraid, but he who succeeded in the face of fear.
#19 – Keberanian itu bukanlah tidak adanya rasa takut. Pria pemberani bukanlah orang yang tidak merasa takut, tetapi dia yang berhasil menghadapi rasa takutnya.
#20 – All people have lots of ways to tell stories, and have a different story to tell.
#20 – semua orang punya banyak cara untuk bercerita, dan memiliki cerita yang berbeda pula untuk menceritakannya.
#21 – The main purpose of life was to help others. If you can do not help them, at least we do not hurt them.
#21 – Tujuan utama hidup itu adalah untuk membantu orang lain. Jika tidak dapat membantu mereka, setidaknya kita tidak menyakiti mereka.
#22 – The most powerful people are the people who trust and rely on God himself.
#22 – Orang yang paling tangguh adalah orang yang percaya kepada dirinya sendiri dan mengandalkan Tuhan.
#23 – Do not consider ourselves not able to before trying, learning, and practice.
#23 – Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar, dan berlatih.
#24 – No need trying to be other people. Therefore, you are special and better than them.
#24 – Tidak perlu berusaha untuk menjadi oranglain. Sebab, kamu adalah istimewa dan lebih baik dari mereka.
#25 – Do not mind those who are trying to bring you down. They do it because they have to be below you.
#25 – Jangan hiraukan mereka yang berusaha menjatuhkanmu. Mereka lakukan itu karena mereka telah berada dibawahmu.
#26 – No one has the ability to do something perfect. But each person is given a lot of opportunity to do something right.
#26 – Tidak seorangpun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu yang sempurna. Tapi setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu yang benar.
#27 – Do not waste today worrying about tomorrow . The Mountain feels flat when we goes to peak.
#27 – Jangan sia-sia kan hari dengan mengkuatirkan hari esok. Gunung pun terasa datar ketika kita pergi ke puncaknya.
#28 – The happiness will come when you are able to make other happy.
#28 – Kebahagiaan akan datang ketika anda mampu membuat orang lain bahagia.
#29 – Our life is very difficult, but there are millions of more difficult life out there.
#29 – Hidup kita sangat sulit, namun ada jutaan kehidupan yang lebih sulit diluar sana.
#30 – Every Trouble is your best friend. He makes you stronger and more understanding about life.
#30 – Setiap Masalah adalah sahabat terbaikmu. Dia menjadikanmu lebih kuat dan lebih mengerti tentang kehidupan.
#31 – Complaining will not solve the problem. Stop complaining and act immediately!
#31 – Mengeluh tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Berhenti mengeluh dan segera bertindak!
#32 – There is a moment to talk and there is a moment to be silent.
#32 – Ada waktunya kita bicara dan ada waktunya kita diam.
#33 – God’s plan is always more beautiful than our desire.
#33 – Rencana Tuhan lebih selalu indah dari keinginan kita.
#34 – If you want to get something you’ve never own, then you must do something you’ve never done before.
#34 -Jika anda ingin mendapatkan sesuatu yang belum pernah dimiliki, maka anda harus melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
#35 – No one can change the past, but everyone has a power to change the future.
#35 – Tidak ada orang yang bisa mengubah masa lalu, namun semua orang bisa mengubah masa depan.
#36 – Dreaming is the first step that you have to make. While, the act is the next step that you have to do.
#36 – Bermimpi adalah langkah pertama yang yang harus anda buat. Sedangkan bertindak adalah langkah selanjutnya
#37 – Speak politely, then other’s will respect you.
#37 – Bicaralah dengan sopan, maka orang lain akan menghormati anda.
#38 – Do a kindness well now.
#38 – Lakukanlah hal baik sekarang juga.
#39 – God will never give you a problem which bigger than your ability.
#39 – Tuhan tidak akan pernah memberikan Anda masalah melebihi kemampuan Anda sendiri.
#40 – The higher your position, the more responsibility you have.
#40 – Semakin tinggi jabatan anda, maka semakin besar tanggung jawab yang anda miliki.
#41 – If you lose be patient. If you win, stay humble.
#41 – Jika anda kalah maka bersabarlah. Namun jika anda menang, maka tetaplah rendah hati.
#42 – When you have a lot of desires, you must involve a lot of action.
#42 – Ketika Anda mempunyai banyak keinginan, maka libatkan banyak tindakan.
#43 – People who are not useful will have a lot of useless talk.
#43 – Orang yang tidak berguna akan banyak berbicara mengenai hal yang tidak berguna.
#44 – Getting up in the morning is a sign that you can achieve the goal’s life better than yesterday.
#44 – Bangun pagi adalah tanda bahwa anda bisa mencapai tujuan hidup lebih baik dari kemarin.
#45 – Choose a woman who is able to work hard and do not choose a woman who just can sue your life.
#45 – Pilihlah wanita yang mampu bekerja keras di saat sulit. Jangan pilih wanita yang hanya bisa menuntut.
#46 – At the end of your life’s drama, you may be regretting some opportunities that you do not take.
#46 – Di akhir sebuah drama kehidupan, Anda mungkin akan menyesali beberapa kesempatan yang tidak anda ambil.
#47 – You must pass the bad days first to get the best day in the future.
#47 – Anda harus melewati hari-hari yang buruk untuk mendapatkan hari terbaik di masa depan.
#48 – If you want a light in this life, you must remain to stand, because the light will be hard to find people who are always hiding among the bushes.
#48 – Jika Anda menginginkan cahaya dalam kehidupan ini. Anda harus tetap berdiri, karena cahaya akan sulit menemukan orang yang selalu bersembunyi diantara semak-semak.
#49 – The key for a happiness is when you thankful for the grace that God has given.
#49 – Kunci dari sebuah kebahagiaan adalah ketika anda bersyukur terhadap anugerah yang tuhan berikan.
#50 – Failures are your teacher. Learn from them.
#50 – Kegagalan adalah guru Anda. Belajar dari mereka

Rabu, 06 Mei 2015

Pelesetan kata

singkatan kata plesetan lucu

singkatan kata plesetan lucu - kata lucu tidak selamanya berupa kumpulan kata lucu, terkadang singkatan kata plesetan yang juga tidak kalah lucu. Banyak singkatan lucu atau singkatan plesetan yang dicari orang melalui google, bahkan ada yang membuatnya menjadi sebuah buku. Dan anehnya buku yang bertemakan kelucuan sangat banyak dan laris diburu orang. Ini menandakan bahwa orang kita banyak yang stress kalee.
singkatan kata plesetan lucu


  • UUD = Ujung-ujungnya Duit
  • KUHP = Kasih Uang Habis Perkara
  • Kejora = Kelompok jomblo ceria
  • SPMB = Seperti Pungguk Merindukan Bulan
  • PTS = Pokoknya Tetap Sekolah
  • UGM = Universitas Gak Miskin
  • STAN = Sekolah Top Anti Nganggur
  • Parpol = Persatuan artis dan politikus
  • SMP = Sudah Masa Puber
  • ITB = Institut Terkenal Banget
  • HTC = Hidup tanpa Cinta
  • BBM = Bahan Bakar Mahal
  • DPR = Dewan Penyiksaan Rakyat
  • JAKARTA = Jambret Ada Koruptor Ada Rampok Tetap Ada
  • STMJ = Sudah Tua Masih Jomblo
  • CLBK = Cerita Lama Biarlakh Kenangan
  • PDKT = Perasaaan Dahsyat Keberanian Terbatas
  • KOST = Kurang Ongkos Sudah Terbiasa
  • LDR = Long Distance Rela dibohongin
  • PLN = Pemadaman Listrik Ngeselin
  • Januari = hujan turun sehari-hari
  • SBMPTN = Sudah Belajar Mentok Pasrah Terima Nasib
  • UAS = Ujian Asal Silang
  • UN = Ujian Ngasal / Uji Nyali
  • TUGAS = Tanda Utama Gue Anak Sekolah
  • CABE = Cewek Alim Berhati Emas
  • BBMan = Bau Belum Mandi
  • BUTA = Banyak Urusan Terlupa Agama
  • UGD = Unit Galau Darurat
  • PGPS = Pintar goblog penghasilan sama

kumpulan singkatan lucu

  • > LIPI = lembaga intrik & pengembangan issue2
  • > PIL = Pria Idaman Lain
  • Pepsi = Pengen peluk situ
  • > Isuzu Panther = Ih sungguh-zungguh pantatnya bikin gemeter
  • > Suzuki = Sungguh-zungguh lelaki
  • > Honda = Hobinya nongkrongin janda
  • > Diadora = Diam-diam doyan waria
  • > UUD = Ujung-ujungnya duit
  • > Hakim = Hubungi aku kalo ingin menang
  • > Kijang super = Lelaki jangkung sungguh perkasa
  • > Yamaha = Yanti makin hot aja
  • > Slank = Sudah lama aku naksir kamu
  • > Jarum super = Jarang dirumah suka pergi
  • > P H I = Pokoknya Happy In aja…
  • > KOPAJA: kos para janda
  • > MINAK JINGGO: miring enak nungging monggo
  • > EDI TANSIL: Ejakulasi dini tanpa hasil
  • > SEKWILDA: Sekitar wilayah dada
  • > BUPATI: Buka paha tinggi2
  • > NARKOTIKA = Negara Akan Runtuh Kalo Orang Tidak Ingat Kepada Allah.
  • > ANDILAU = Antara Dilema dan GaLau
  • > WANITA : Waktu Ayah Naiki Ibu Terjadilah Aq
  • > CLBK = Ceboknya Lama Bersihnya Kagak…
  • > ATM = Ambil Tendili Moneynya
  • > Bupati = Buka Paha Tinggi2
  • > Sekwilda = Sekitar Wilayah Dada
  • > KPK = Kelompok Pengumpul Kardus
  • > DPR = Dewan Penipu Rakyat
  • > SENIOR = SENang Istri ORang…
  • > GANDIRA = GANas DI RAnjang…
  • > PMDK = Pedekate Mulu Dapat Kagak…
  • > KEREN = kere tulen
  • > Matius = mati misterius ;
  • Petrus = penembak misterius ;
  • > KODOMO = Kompor Doang Modalnya
  • > SMS = Selangkah Menuju Selingkuh.
  • > TBC = Tekanan Batin Cɪπtα.
  • > PMS = Pedihnya Menjadi Selingkuhanmu
  • > SAKAW = Sakit Karna Engkau
  • > PARISDRAKAR = paras manis dada rada mekar
  • > ABG = Atas Bawah Gatal
  • > S3= Stres, sesek,stroke
  • > S3 = setor seminggu sekali
  • > RSS= Rumah sempit sekali,
  • > WISMILAK = wanita itu semua milik laki laki
  • > Panamas: papa naik mama senang
  • > STMJ = Suka Tidur Ma Janda
  • > kuku bima = kurang kuat bini marah
  • > LKMD = Lamar Keri Meteng Disit
  • > memperpostel = memperbaiki posisi telor
  • > COCACOLA = colok cabut colok lagi
  • > Kapela : Kaga Perwan Lagi
  • > BASKET = Basah Keteknya
  • SWISS = Serikat Waria seksi
  • TURKI = keturunan rakyat kuranggizi
  • CEKO = cowok cowok konak
  • ITALIA = Ikatan anak" liar dan gila
  • SPANYOLl = serikat penjahat konyol
  • PRANCIS = Preman" nakal dan necis
  • BELANDA = Bergaya lemah sepertijanda
  • JERMAN = Jejeran manusia mandul
  • ROMANIA = Rombongan Manusia Betina
  • AUSTRIA = aku suka istri tiga
  • KROASIA = kelompok orang sialan
  • SWEDIA = suka cewek dan pria
  • RUSIA = Kurusan dan lanjut usia
  • POLANDIA = polos aneh di idami waria
  • Bella= Gembel Gila Andi= Anak belum Mandi
  • Sukirno= Suka Mikir Porno
  • Seno= Senang Nongkrong Dodi= Doyan Judi Tuti= Tukang Tipu Endang= Enak dan Nendang
  • Dora= Doyan Waria
  • Dina= Diam diam Nakal
  • Dimas= Diam diam suka Mas Mas (homo)
  • Eni= Enak dan Nikmat
  • Sumitro= Suka minta Rokok Sumanto= Suka makan soto
  • Rina= Rintihan Nikmat
  • Dira= Diam diam Rakus Viktor= Vikiran Kotor Agil= Anak Gila
  • Agus= Anak gaul tapi Rakus
  • Heni= Hebat dan Berani
  • Sigit= Siap Menggigit
  • Vino= Vikiran Porno
  • Anis= Anak Manis
  • Alex= Anak Jelex
  • Amir= Anak Miring Tino= Tidak Normal
  • Jessika= Jelas Sexy tapi Katrok
  • Afika= Anak Finggir kali Baim= Baik tapi Jaim Augi= Au ah gila kali Demian= Demen Istri Teman
  • Sule= Susu Kedele
  • Andara= Anak Dada Rata
  • Donita= Doa dan Niat Paling Utama
  • Dude= Duren Gede
  • Bolot= Botak Melotot
  • Aming = Amat Miring
  • Lina= Lincah dan Nakal
  • Gita= Gigi Tajam

    kumpulan kata singkatan lucu

  • PANDE DIDAPUR : Pantatnya Gede Dada Siap Tempur
  • MINAK JINGGO : Miring Enak Njengking ya Monggo
  • MEETING LEMBUR : Mijat Yang Penting-penting, Nglempengake Burung
  • KOTBAH : Atas Nyokot(menggigit), Bawah Obah (gerak)
  • KUSUK : Kakune Pendak Isuk (kakunya ketika pagi)
  • BERIMAN : Berselingkuh Dengan Istri Teman
  • BOTI = Bo'ongin Titi* (alias Onan*)
  • GARBILETONG = Garuk Biji Lewat Kantong <<>
  • KDRT = Kekerasan Dalam Rongga Tjelana
  • GATSBY = Gatal Sekitar Bijy
  • GELISAH = Geli-geli Basah
  • NGELONJOR = Ngelamun Jorok
  • 3T (Triple T) = TiTiT
  • MANCING = Maenin Alat Kencing
  • AIDS = Anunya itu Dipake Sembarangan
  • ISUZU PANTHER = Ih, Sungguh Zungguh Pantatnya Bikin Gemeter
  • KIJANG PANTER = Kaki Kejang Pantat Gemeter
  • DIADORA = Diem-diem Doyan Waria
  • SEKWILDA = Sekitar Wilayah Dada
  • BUPATI = Buka Paha Tinggi-tinggi
  • SUMUK RAK KRINGETAN : Susu di Dumuk Ra Keri Kebangeten
  • MINAK JINGGO = Miring Enak, Njengking Monggo
  • PELTU = Nempel Metu (Nempel Keluar)
  • PANDE DIDAPUR : Pantatnya Gede Dada Siap Tempur
  • MEETING LEMBUR : Mijat Yang Penting-penting, Lempengin Burung
  • POLITISI : Poligami Tiga Istri
  • NOSPACEBAR : Nonton Sambil Pegang Celana Bareng-bareng
  • EDI TANSIL = Ejakulasi Dini Tanpa Hasil
  • DOKEM KEMON = Disodok Kempot, Ditarik Monyong
  • SIMATUPANG = Siaang Malam Tunggu Panggilan
  • KISS = Kisah Seputar Selangkangan
  • BENTOEL BIRU= Benda Tumpul Bikin Rindu
  • SUKIRNO =Suka Mikir Porno
  • SUGENG PENDOWO= Su**ne Ageng Pen***e Dowo (Tok*tnya gede, Pent*lnya panjang)
  • LKMD = Lamar Keri Metheng nDisik (Ngelamar belakngan, hamil duluan)
  • DJARUM = Demi Janda Aku Rela Untuk Mati
  • WTC = Wanita Tanpa Celana
  • SUSTAGEN = Susu Tahan Gencet
  • IBL = Ikatan Beha Longgar
  • LEBAK BULUS = Lepas Bajuku Baru di Elus
  • NARUTO = Nafsunya Rusak Total
  • TRIKORA = Trio Kolor Rampasan
  • SENAYAN = Sekali Kena Langsung Doyan
  • MACAN TUTUL = Manis Cantik Kalo Jalan Pantatnya Mental Mentul
  • KOTBAH = Atas Nyokot (menggigit), Bawah Obah (gerak)
  • SUSU TANTE = Sumbangan Suka Rela Tanpa Tekanan
  • SUSU NENEK = Sumbangan Suka Rela Nekat-nekatan
  • SOLUNA = Sodokannya Lumayan Nancap
  • CENDOL = Cewek Doyan Lontong
  • AADC = Ada Apa Dibalik celana
  • HONDA = Hobinya Nongkrongin Janda
  • FANTA = Fantasinya Tabu
  • PEPSI = Pengen Peluk Situ
  • STTB = sekolah tamat tapi belegug
  • MACHO = MAntan CHOpet
  • EDI TANSIL = Ejakulasi DIni TANpa haSIL
  • ALOHA = Asal Lobang Hantam
  • TTM = Tiba Tiba Muless
  • Kuku Bima = Kurang Kuat Bini Marah
  • matematika = makin tekun makin tidak karuan
  • JAKARTA = Jambret Ada Kopruptor Ada Rampok Tetep Ada
  • Soluna = sodokannya lumayan nancap
  • Karimun = Kalo ribut tandanya muncrat
  • RINI = RIntihan NIkmat.......
  • SoNi = Sodokan Nikmat
  • Posyandu = Pos yang dulu ...
  • Skeleton = Skelompok Lelaki Tukang Onani
  • GUNAWAN = Gundul namun menawan
  • Ganteng = galandangan tengik
  • AGUS = Anunya Gede Ujungnya Sobek
  • KULIT PENIS = Kumpul dan Latihan Intensif Pemain Tenis...
  • Selingkuh = Selingan Indah Rumah Tangga runtuh
  • PLN = Perusahaan Lilin Negara (habisnya sering mati)
  • GERSANG = seGER dan merangSANG
  • Setia = senang Titit aja
  • Modis = MOnyong saDIS
  • kolor ijo = kornet telor kacang ijo
  • intelek = intip tete lewat ketek
  • Roleks = Resiko Orang Jeleks
  • SMP= sudah makan pulang,
  • S3= saban sabtu setor,
  • Kutilang darat= kurus tinggi langsing dada rata.
  • SBS= silit bisa singsot.
  • ABS=Asal Bapak Senang,

  • kumpulan singkatan lucu 
 
  • BMW= Bersih Murah Wareg.
  • AM= As Mboh, PM=Plinteng Matane.
  • MK=Mamakmu Kero,
  • ASL=Anak Sekolah Liar.
  • SBKS6=Sundel Bolong Kentut Siat Siut Suat Suit Siut Siut.
  • SKSD=Sok Kenal Sok Dekat
  • Jarum Super= Jarang di rumah suka pergi.
  • ATM = Aku Tayang Moneymu.
  • KJA=Ku Jepret Anumu.
  • JPD= jarum pentul doang.
  • AADC=Ada Apa Dengan Cawetmu.
  • DJARUM: Demi Jandamu Aku Rela Untuk Mati
  • SLANK: Sudah lama Aku Naksir Kamu
  • SMS: Selangkah Menuju Selingkuh
  • TBC: Tekanan Batin Cinta
  • TBC: Takhayul-Bid'ah-Churofat
  • STMJ: Selalu Terkenang Meskipun Jauh
  • STMJ: Semester Tujuh Masih Jomblo
  • AIDS: Akibat Impian Dipendam Setahun
  • HHH=halus harus habis.
  • SPd = Sarjana Pecas Ndahe.
  • BTW=Banyak Tai Wedhus.
  • TW = Tai Wedhus.
  • MLM = Menipu Lewat Mulut.
  • SKC=Srintil Kebo Cilik.
  • ANU = anunya nanang ungu.
  • SMD=Susu Mbok Darmi.
  • gaptek=gagap kaya ketek.
  • BMW=Bajingan Mangan Wedhokan,
  • TNT=Teman Ngembat Teman.
  • misil = minyak silit.
  • BTS= bicara tanpa sungkan.
  • SMS = Se Maunya Sendiri.
  • OMD = OMong Doang.
  • BTE=Bocah Tua Edan.
  • TBC= Tua Botak Celuthak.
  • KDRT = Kekerasan Dalam Rongga Tjelana.
  • cowek= cowok cewek.
  • BNI: bulatannya nih imut.
  • Mansa = mandi basah.
  • BP7 = bapak pergi pagi pulang petang pendapatan pas pasan.
  • BCA = Bank Cari Angin.
  • PMP = pren makan pren *garing*.
  • AIDS: Aku Ingin Disini Sendirian
  • PMS: Pedihnya Menanti Sentuhanmu
  • SARS: Sakit Akibat Rasa Suka
  • CBSA: Cinta Bersemi Sesama Aktifis
  • CBSA: Cinta Bersemi Saat Aksi
  • SPMB: Seperti Pungguk Merindukan Bulan
  • KASET: Kenanglah Aku Sebelum Engkau Tidur
  • HIV = Hanya Impian Velaka
  • SAKAW = SAkit KArena engkaW
  • KOLERA = KOk LoE ngga ngeRAsa sih ?
  • FLU = Feeling Lonely, Uuuhh …..
  • Sudirman: suka dirumah teman
  • sudirja: suka dirumah aja
  • letjen = lewat jendela
  • jahat = jatuh hati
  • jaim = jaga iman
  • sebel = seneng betul
  • ATM= aku takkan memiliki (lagunya caffein)
  • ITB = Ingin Tidur Bersama
  • ITB = Institut Terkenal Banget
  • ITB = Institut Terlanjur Beken
  • ITS = Ingin Tidur Sendiri
  • STAN = Sekolah Top Anti Nganggur
  • sobat = bakso babat

kumpulan singkatan plesetan lucu

  • benci = benar2 cinta
  • sufi = suka film (bwt orang yg hobi nonton)
  • gadis = gagah tapi sadis
  • dedi dores : dengan di sertai doa restu
  • PMDK : Pria Masa Depan Ku
  • romantis = rokok - makan - gratis
  • abcdefg = aduh bo cape deh eike fusing gila
  • santi utomo = sampe nanti see you tomorrow
  • Diana = Diam-diam Mempesona,
  • Ramlan = Ramai Lancar,
  • Rojali = Rokok Jarang Beli
  • Jamaludin = Jalan malam udara dingin
  • Jojoba oil : jomblo-jomblo bahagia oke dan gokil.
  • Ijo lumut : Ikatan jomblo lucu & imut.
  • Ijo tomat : ikatan jomblo terhormat
  • Kejora : kelompok jomblo ceria
  • Joko tingkir : jomblo kok kikir (pelit)?
  • kejut : kelompok jomblo tulen
  • kejang : kelompok jomblo periang
  • kejar : kelompok jomblo artistik
  • Kutilang Darat = Kurus Tinggi Langsing Dada Rata (pria!!!)
  • Kolang Kaling Dalam Gelas = Calling Calling Kalo Nggak Jelas
  • Fanta = Fantasinya tabu
  • Pepsi = Pengen peluk situ
  • Isuzu Panther = Ih sungguh-zungguh pantatnya bikin gemeter
  • Suzuki = Sungguh-zungguh lelaki
  • Honda = Hobinya nongkrongin janda
  • Adidas = Aiqiunya dibawah dasar
  • Diadora = Diam-diam doyan waria
  • UUD = Ujung-ujungnya duit
  • Hakim = Hubungi aku kalo ingin menang
  • Kijang super = Lelaki jangkung sungguh perkasa
  • Yamaha = Yanti makin hot aja
  • Ardath = Aku rela ditidurin asal tidak hamil
  • Slank = Sudah lama aku naksir kamu
  • ATM BII = Asal tidak mengandung berselingkuh itu indah
  • Jarum super = Jarang dirumah suka pergi
  • BTW = Banyak tai Wedhus
  • BMW = Body menipu wajah
  • MLM = Menipu Lewat Mulut.
  • SPd = Sarjana Pecas Ndahe.
  • AADC = Ada Apa Dibalik celana
  • Gaptek = Gagap kaya ketek
  • Dosen = Dodolan sendok
  • Selingkuh: Selingan Indah Keluarga Utuh
  • Naruto = Nafsunya rusak total
  • CINTA = Ciuman Itu Najis Tapi Asyik
  • Sukirno = Suka mikir porno
  • STMJ : Semester Tujuh Masih Jomblo
  • SD SMP SMA = Saya Datang Saya Pulang Saya Mengucapkan Assalamualaikum
Kali ini cukup ini dulu kumpulan kata singkatan lucu plesetan yang mungkin dapat mengisi hari anda dengan tertawa.

PT.RAJAWALI PUTIH SUKSES BERKARYA:

PT.RAJAWALI PUTIH SUKSES BERKARYA:

PT.RAJAWALI PUTIH SUKSES BERKARYA: BERAPA JUMLAH AYAT ALQUR’AN..?

PT.RAJAWALI PUTIH SUKSES BERKARYA: BERAPA JUMLAH AYAT ALQUR’AN..?: Tak pernah disangka, tak pernah diduga dari seorang anak terlontar sebuah pertanyaan yang mengejutkan bagi diri saya ketika ada seorang ...

BERAPA JUMLAH AYAT ALQUR’AN..?


Tak pernah disangka, tak pernah diduga dari seorang anak terlontar sebuah pertanyaan yang mengejutkan bagi diri saya ketika ada seorang anak kecil bertanya pada ayahnya seperti ini, “Ayah…kata Bu Guru Agama Al Qur’an itu terdiri dari 30 Juz, 114 Surat, 6.666 Ayat, tapi kok aneh sih waktu Aa hitung jumlah ayatnya kurang dari 6.666 Ayat?, Bu Guru salah…jumlahnya ngga segitu tapi cuma ada 6.236.” sang Ayah pun kaget waktu anaknya bertanya seperti itu, sekaligus merasa bangga karena jarang ada anak yang bertanya begitu kritis dan keingintahuannya yang besar untuk membuktikan bahwa apa yang diajarkan disekolahnya kemudian dia praktekkan dirumah dengan menghitungnya.
Dengan santainya, sang Ayah pun menjawab pertanyaan anaknya itu “Ah…Aa salah hitung tuh, Bu Guru ngga salah kok. dulu Ayah juga waktu sekolah jumlahnya segitu, sampai sekarang juga yah segitu. iya kan Pak!” Tanya temanku kepada saya, saya pun menjawabnya. “iya betul nak.” tapi aku pun jadi penasaran dan bertanya pada anak teman saya itu “Memangnya tadi Aa tuh lagi ngitung jumlah ayat yang ada di Al Qur’an yah?” “Iya,” Jawab si anak itu. kemudian aku kembali bertanya pada anak itu, “sudah berapa kali Aa ngitungnya?” “baru sekali,” jawabnya. “coba dihitung kembali A!” aku kembali bertanya pada anak itu. “males ah,” jawab sang anak.
nah, dari peristiwa itu aku jadi penasaran untuk menghitung jumlah ayat yang terdapat di Al Qur’an setelah sepulangnya dari rumah temanku. begitu sampai rumah, saya pun segera langsung mencari Al Qur’an dan mulai menghitungnya dengan cara menulis Surat dan jumlahnya, seperti ini :
1. Al Fatihah……7
2. Al Baqarah…..286
3. Ali Imran…….200
dan seterusnya hingga pada Surat yang terakhir, agar mudah menjumlahnya sekaligus mengkoreksi apa yang tadi saya hitung, siapa tau saya juga salah menjumlahnya. ketika setelah selesai menghitungnya saya pun kaget, ternyata apa yang dikatakan si anak itu benar, jumlahnya kurang. tapi saya pun tidak langsung percaya begitu saja, saya coba kembali mengecek dan menghitungnya kembali, siapa tau saya juga salah menghitungnya. ketika selesai mengecek dan menghitung ternyata masih kurang juga jumlahnya, saya pun masih tetap tidak langsung percaya dan tidak mau langsung menyerah, aku malah semakin tertantang untuk mengetahui kebenarannya. karena saya sendiri adalah termasuk orang yang langsung percaya ketika ada seorang guru disekolah atau guru yang mengajar ngaji mengajarkan, bahwa Al Qur’an itu terdiri dari 30 Juz, 114 Surat, 6.666 Ayat, Para Ustad pun mengajarkannya demikian.
kembali pada cerita sebelumnya, saya pun segera mencari Al Qur’an yang lain yang saya miliki dirumah, saya juga sering berlama-lama di masjid ini dan itu hanya untuk melihat kitab suci Al Qur’an dengan bentuk yang berbeda, begitu pula penerbitnya agar saya dapat segera mengecek dan menghitungnya, hingga sampai pada akhirnya saya pun menyerah untuk menghitungnya. karena, setelah mengecek dan menghitungnya tetap saja kurang jumlahnya. tapi anehnya saya kok jadi semakin tambah bersemangat untuk mencari tau, dan ingin segera bertemu orang-orang yang senang mempelajari tentang agama Allah dan menyiarkannya. ingin sekali rasanya mendapatkan jawaban, kenapa kok bisa kurang jumlahnya!
hari demi hari berlalu, tak lepas dari sebuah pertanyaan yang sangat menarik untuk saya ketahui, saya pun selalu bertanya setiap bertemu dengan para Ustad atau para Kyai, baik yang saya kenal maupun yang saya tidak kenal. dengan siapa saja yang ada di jalan ketika saya sedang beraktifitas (siapa saja = orang-orang yang saya anggap memiliki kelebihan pengetahuannya tentang agama Allah) atau di sebuah pertemuan atau selepas pengajian, karena sangat penasaran dengan hal tersebut. dari pertanyaan yang aku ajukan itu, jawabannya pun berbeda-beda. ada yang menjawab “meskipun kita ketahui bahwa matematika itu ilmu pasti, hitungan Allah itu tidak sama dengan cara manusia menghitung, jika manusia menghitung 1 + 1 = 2, Allah bisa berbeda jumlahnya ketika Allah Menghendakinya, bisa jadi 1 + 1 = 6 atau yang lainnya.” sebagian yang lain menjawab “Allah punya maksud lain, agar kita mau berfikir dan menjadi kaum yang mau berfikir akan kebesaranNya.” sebagian yang lainnya hanya terdiam karena tidak bisa menjawab.
Alhamdulillah, setelah sekian lama mencari jawaban hanya satu jawaban yang menurut saya pribadi sangat mengena (cocok) buat sendiri meskipun saya sendiri hingga saat ini belum menyelidikinya lagi, dari jawaban yang aku dapat dari seorang Ustad. meskipun demikian, saya tidak menyalahkan jawaban yang lainnya, yaitu jawaban yang pernah saya dapatkan seperti yang telah saya uraikan tadi. saya pun sempat mencari jawaban di internet dan jawabannya hampir mirip meski ada pula jawaban yang lainnya yang tidak aku tulis disini.
sebelumnya saya mohon maaf karena ada banyak kata-kata yang tidak persis sama seperti yang di ucapkan oleh Ustad yang memberikan jawaban tersebut kepada saya dan banyak sekali kekurangannya, akan tetapi saya menangkap inti dari jawaban tersebut. lain halnya dengan menghafal Al Qur’an, karena Allah menjamin langsung terpeliharanya Al Qur’an hingga akhir zaman nanti
إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr : Ayat 9).
jawaban Ustad dari pertanyaan saya tersebut adalah seperti ini, “Dahulu ketika Rasulullah membacakan Ayat-ayat yang datangnya dari Allah kepada para sahabat, Beliau tidak pernah menjelaskan dimana berhentinya ayat, Beliau berhenti sekedar mengambil nafas kemudian melanjutkan membacakan Ayat-ayat Allah. sebenarnya tidak ada yang berbeda dari Al Qur’an yang satu dengan yang lainnya, meskipun jumlahnya berbeda-beda jika dijumlah seperti penjumlahan yang saya lakukan itu. keterangan lengkapnya adalah sebagai berikut :
Imam Jalaluddin As-suyuthi menjelaskan dalam Al-Itqan nya:
وقال غيره: سبب اختلاف السبب في عدد الآي أن النبي صلى الله عليه وسلم
كان يقف على رؤوس الآي للتوقيف فغذا علم محلها وصل للتمام فيحسب السامع حينئذ أنها ليست فاصلة
Dan berkata para ulama: Sebab berbedanya hitungan ayat itu karena sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berhenti pada permulaan ayat karena waqof, maka ketika beliau mengetahui tempat (posisi ayat) nya maka Nabi melanjutkan untuk menyelesaikannya, sehingga pendengar (para sahabat) menyangka itu bukan kelanjutan ayat tadi.
Sungguh perkara ayat ini para Ulama telah menjelaskannya. Adapun kita tak usahlah merasa paling benar kemudian menyalahkan para Ulama yang kredibilitas keilmuannya terpercaya dan jauh di atas kita atau menyalahkan pengajar kita. hal ini sama sekali tidak menodai Al-Quran karena tidak ada ketetapan dari Nabi SAW bahwa Al-Quran itu harus dicetak dengan jumlah halaman tertentu. Alhamdulillah hingga sampai saat ini Al Qur’an tidak berubah, sesuai janji Allah yang tertera dalam Surat Al Hijr ayat 9 dan Surat Al ‘Ankabuut Ayat 49. sebenarnya jumlah 6.666 Ayat itu adalah jumlah pengelompokkan ayat, adalah sebagai berikut :
1. 1.000 ayat tentang Janji
2. 1.000 ayat tentang Larangan
3. 1.000 ayat tentang Ancaman
4. 1.000 ayat tentang Perintah
5. 1.000 ayat tentang Informasi dan Sejarah
6. 1.000 ayat tentang ‘ibrah (pelajaran) dan tamsil (perumpamaan)
7. 500 Ayat tentang halal dan haram
8. 100 Ayat tentang nasikh dan mansukh
9. 66 Ayat tentang doa, istighfar dan dzikir.
mungkin itu jawaban dari saya untuk anda yang menanyakan tentang perbedaan jumlah ayat yang terdapat dalam Al Qur’an, semoga bermanfaat.
“sebelumnya saya minta maaf, ada baiknya kita sama-sama belajar dan terus belajar mengenai ini dan itu, apapun yang berkaitan dengan agama ini, bolehkah kita saling berbagi pengetahuan mumpung Allah memberikan kita waktu luang untuk sekalian belajar mengetahui sejarah penulisan, pengumpulan dan penyalinan Al Qur’an” ucap si Ustad. “boleh…boleh…pa ustad,” jawabku. kemudian pa ustad melanjutkannya. seperti yang sudah kita ketahui, Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun (22 Tahun 2 Bulan 22 Hari) 13 Tahun di Mekkah dan 10 Tahun di Madinah.
اقرأ باسم ربك الذي خلق
” Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
خلق الإنسان من علق
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اقرأ وربك الأكرم
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
الذي علم بالقلم
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
علم الإنسان ما لم يعلم
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(Q.S. Al ‘Alaq : Ayat 1-5)
masih ingat dengan ayat-ayat yang diatas? ayat-ayat diatas adalah ayat yang pertama kali Rasulullah terima dalam Surat Al ‘Alaq tapi mengapa tidak ditaruh di awal Surat? loh kok ditaruh di Surat yang ke-96. sesungguhnya Ayat-ayat Al Qur’an sendiri turun secara bertahap menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat itu.
Awal sejarahnya adalah seperti ini……..
Ketika diturunkan satu atau beberapa ayat, Rasulullah saw langsung menyuruh para sahabat untuk menghafalkannya dan menuliskannya di hadapan beliau. Rasulullah mendiktekannya kepada para penulis wahyu. Para penulis wahyu menuliskannya ke dalam lembaran-lembaran yang terbuat dari kulit, daun, kaghid, tulang yang pipih, pelepah kurma, dan batu-batu tipis. Mengenai lembaran-lembaran ini Allah SWT berfirman :
رسول من الله يتلو صحفا مطهرة
“(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur’an),” (Q.S. Al Bayyinah (98) : Ayat 2)
Rasulullah saw mengizinkan kaum muslimin untuk menuliskan al-Qur`an berdasarkan apa yang beliau diktekan kepada para penulis wahyu. Rasulullah saw bersabda :
Laa taktubuu ‘annii, wa man kataba ‘annii ghairal qur`aani falyamhuHu
“Janganlah kalian menulis dari aku. Barangsiapa yang telah menulis dari aku selain al-Qur`an hendaknya ia menghapusnya.” (HR. Muslim)
Rasulullah saw tidak khawatir dengan hilangnya ayat-ayat al-Qur`an karena Allah telah menjamin untuk memeliharanya berdasarkan nash yang jelas:
إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr : Ayat 9).
Rasulullah saw gembira dan ridha dengan al-Qur`an sebagai mukjizat terbesarnya yang dapat digunakan sebagai hujjah terhadap orang-orang Arab maupun orang-orang di seluruh dunia. Ketika Nabi saw wafat, al-Qur’an secara keseluruhan sudah tertulis pada lembaran-lembaran, tulang-tulang, pelepah kurma, dan batu-batu tipis, dan di dalam hafalan para sahabat ra.

Subhanallah: Alquran Terdiri 114 Surat dan 6236 Ayat

Alhamdulillah, pada Ramadlan 1429 H yang baru lalu, saya diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk dapat “mengkaji” Alquranul Karim. Dari sebagian hasilnya, antara lain berkesempatan “menghitung” jumlah juz, surat, ayat Alquran. Jumlah juz ada 30 dan surat ada 114. Namun, untuk jumlah ayat ternyata tidak 6.666 seperti pengetahuan yang pernah saya terima di bangku sekolah. Hasil hitungan saya dibantu beberapa kawan memperoleh bilangan, jumlah ayat sebanyak 6.236 dan bila ditambah “basmalah” pada pembuka surat ada 112 maka jumlah seluruhnya menjadi 6.348. Subhanallah!
Mungkin pembaca ada “penjelasan” mengapa ada pengetahuan bahwa jumlah ayat Alquran 6.666. Mari berbagi ilmu demi taqwallah!
Berikut ini tabel yang menunjukkan jumlah ayat Alquran sebanyak 6.236.
No. Nama Surat Ayat
No. Nama Surat Ayat
Surat
Surat
1 Al Fatihah 7
61 Ash Shaff 14
2 Al Baqarah 286
62 Al Jumu’ah 11
3 Ali Imran 200
63 Al Munaafiquun 11
4 An Nisaa’ 176
64 At Taghaabun 18
5 Al Maa-idah 120
65 Ath Thalaaq 12
6 Al An ‘Aam 165
66 At Tahrim 12
7 Al A’raaf 206
67 Al Mulk 30
8 Al Anfaal 75
68 Al Qalam 52
9 At Taubah 129
69 Al Haaqqah 52
10 Yunus 109
70 Al Ma’aarij 44
11 Hud 123
71 Nuh 28
12 Yusuf 111
72 Al Jin 28
13 Ar Ra’d 43
73 Al Muzzammil 20
14 Ibrahim 52
74 Al Muddatstsir 56
15 Al Hijr 99
75 Al Qiyaamah 40
16 An Nahl 128
76 Al Insaan 31
17 Al Isra 111
77 Al Mursalaat 50
18 Al Kahfi 110
78 An Naba’ 40
19 Maryam 98
79 An Naazi’aat 46
20 Thaha 135
80 Abasa 42
21 Al Anbiyaa’ 112
81 At Takwir 29
22 Al Hajj 78
82 Al Infithar 19
23 Al Mu’minuun 118
83 Al Muthaffifiin 36
24 An Nuur 64
84 Al Insyiqaaq 25
25 Al Furqaan 77
85 Al Buruuj 22
26 Asy Syu’araa’ 227
86 Ath Thaqriq 17
27 An Naml 93
87 Al A’alaa 19
28 Al Qashash 88
88 Al Ghaasyiyah 26
29 Al Ankabut 69
89 Al Fajr 30
30 Ar Ruum 60
90 Al Balad 20
31 Luqman 34
91 Asy-Syams 15
32 As Sajadah 30
92 Al Lail 21
33 Al Ahzab 73
93 Adh Dhuhaa 11
34 Saba’ 54
94 Alam Nasyrah 8
35 Faathir 45
95 At Tiin 8
36 Yaa Siin 83
96 Al ‘Alaq 19
37 Ash Shaffaat 182
97 Al Qadar 5
38 Shaad 88
98 Al Bayyinah 8
39 Az Zumar 75
99 Al Zalzalah 8
40 Al Mu’min 85
100 Al ‘Aadiyaat 11
41 Fush Shilat 54
101 Al Qaari’ah 11
42 Asy Syuura 53
102 At Takaatsur 8
43 Az Zukhruf 89
103 Al ‘Ashr 3
44 Ad ukhaan 59
104 Al Humazah 9
45 Al Jaatsiyah 37
105 Al Fiil 5
46 Al Ahqaaf 35
106 Al Quraisy 4
47 Muhammad 38
107 Al Maa’un 7
48 Al Fath 29
108 Al Kautsar 3
49 Al Hujurat 18
109 Al Kaafiruun 6
50 Qaaf 45
110 An Nashr 3
51 Adz Dzaariyaat 60
111 Al Lahab 5
52 Ath Thuur 49
112 Al Ikhlash 4
53 An Najm 62
113 Al Falaq 5
54 Al Qamar 55
114 An Naas 6
55 Ar Rahmaan 78
Jumlah Tabel 2 1073
56 Al Waaqiah 96



57 Al Hadiid 29
Jumlah Ayat Tabel 1 5163
58 Al Mujaadilah 22
Jumlah Ayat Tabel 2 1073
59 Al Hasyr 24
Jumlah Ayat 6236
60 Al Mumtahanah 13
Basmalah Pembuka 112
Jumlah Tabel 1 5163
Jumlah Seluruh 6348